Cerita Masa Sekolah

Terlalu banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan. Seperti rekaman peristiwa, semuanya seperti akan meledak kalau tidak diceritakan.

October 9, 2009

Guru: Mengajar atau bercerita?

Tidak ada salahnya guru melaksanakan tugas mengajar dengan menggunakan cerita sebagai metode pengajaran. Memang bercerita juga merupakan salah satu metode pengajaran di kelas untuk menghantarkan sebuah konsep yang akan dipelajari oleh siswa dalam pelajaran tertentu. Guru yang mengajarkan Fisika, Matematika, Biologi dan Kimia bisa jadi menggunakan cerita untuk mengarahkan perhatian siswa kepada fokus pembelajaran seperti yang direncanakan guru di dalam rancangan program pembelajaran. Guru IPS dan guru bahasa, apalagi, sering menggiring pelajaran yang mereka berikan dengan metode cerita.

Cerita guru merupakan sebuah daya tarik bagi siswa, sehingga mereka bisa tertarik terhadap pelajaran. Selain sebagai metode pelajaran, bercerita juga menjadi selingan yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa jenuh pada pikiran siswa. Dengan begitu hubungan guru dan siswa juga bisa dibangun dengan harmonis. Namun, menjadi bahan pembicaraan khusus dalam program pengembangan profesionalisme guru, apabila dominasi guru yang menggunakan cerita sebagai bahan dan sekaligus kegiatan inti selama dua jam pelajaran. Selain tidak berkaitan dengan tema atau topik pelajaran yang sudah disusun dalam rancangannya, guru yang cenderung bercerita itu akan juga mengumbar cerita-cerita tentang pribadi dan keluarganya.Kegiatan ini mungkin tidak terlalu disadari oleh guru-guru bersangkutan. Mereka terus-menerus melakukannya sehingga siswa tidak memperoleh hasil dalam pelajaran yang diikutinya selama dua jam lamanya.

Ada baiknya guru-guru mulai merenungkan kembali proses kegiatan belajar mengajar yang menjadi tanggung jawab serta amanah bagi mereka. Patutlah kiranya guru  belajar menuliskan jurnal pembelajaran di sebuah jurnal yang bisa mengungkapkan kembali tentang apa saja yang mereka perbuat di kelas dalam rangka membawa arahan yang berkualitas terhadap pembelajaran siswa. Guru memiliki kewajiban terhadap hasil belajar siswa, sehingga ketuntasan belajar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Dua jam pelajaran bukanlah waktu yang singkat untuk mengobral cerita yang berakibat kepada 'ger-ger-an' di pihak siswa. Kegiatan siswa hanya mendengar dan tertawa sepuasnya. Ini merupakan sebuah kesalahan yang cukup fatal dalam program kegiatan di kelas. Kalaupun memeang ingin membuat siswa terpesona dengan cerita-cerita guru yang hebat itu, sebaiknya dicarikan waktu dan tempat di luar kelas.

Labels: ,

July 30, 2009

Peningkatan Sumber Daya Guru

Potensi guru menjadi satu hal yang penting dan perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Hanya saja rutinitas KBM di kelas seakan menyita kesempatan guru untuk berkembang secara profesional--membentuk forum pertemuan guru, melakukan program penelitian atau mengikuti pelatihan dan seminar. Sering kali, sekolah sebagai lingkungan kerja guru pun tidak terlalu memberikan dukungan yang cukup untuk menumbuh-kembangkan nuansa profesionalisme terhadap para pekerja pendidikan di sekolah.

Forum guru merupakan media penting yang semestinya dikembangkan di sekolah agar guru bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan koleganya. Inisiatif untuk membentuk forum guru bisa dimulai secara individu maupun kelompok, dimana para pekerja pendidikan memahami pentingnya meningkatkan kualitas profesionalisme guru yang berguna untuk memberikan kontribusi besar dalam pelaksanaan program pendidikan sekolah. Sementara itu, manajemen sekolah yang juga memiliki kepentingan tersendiri terhadap kualitas profesionalisme guru, bukan hanya berperanan sebagai inisiator, melainkan juga sebagai motivator dan fasilitator. Manajemen sekolah berkewajiban untuk memberikan dukungan berupa motivasi, dana dan fasilitas agar guru-guru bisa berkarya nyata untuk mengembangkan kompetensi mereka sebagai profesional.

Banyak persoalan yang kita sering hadapi menyangkut program pengembangan profesionalisme guru di sekolah. Sebagian dari persoalan yang bisa dibuktikan di sekolah adalah:
  1. Kurangnya inisiatif guru untuk membentuk forum kerja di antara sesama guru. Kondisi ini terlihat dari kurangnya interaksi dan komunikasi antara guru mata pelajaran serumpun. Apabila mereka tampak saling berinteraski sekalipun, interaksi tersebut bukan merupakan hubungan kerja profesional tetapi sekedar hubungan sosial.
  2. Kalaupun dorongan dan motivasi guru ternyata kuat, tidak banyak dukungan dari pihak manajemen sekolah. Kondisi seperti ini bisa dilihat dari ada atau tidak adanya penjadwalan forum guru yang bisa dijadikan media komunikasi antara guru untuk membicarakan masalah-masalah yang aktual di dalam progam pembelajaran dan pengajaran di sekolah.
  3. Pihak manajemen merasa cukup menyerahkan segala persoalan yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan pengajaran kepada guru-guru yang bersangkutan. Sementara itu, pada persoalan evaluasi bersama yang memiliki dampak keuntungan finansial bagi pihak manajemen guru-guru justru tidak dilibatkan.
 Dari sini bisa dipertanyakan, siapakah yang paling berwenang dan bertanggungjawab terhadap masalah yang menyangkut peningkatan sumber daya guru? Kalau guru berkeingan untuk bersikap profesional, memang guru yang akan berinisiatif untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengembangan profesi ini. Namun, apabila pihak manajemen benar-benar merasa perlu untuk mendapatkan sumber daya guru yang profesional, maka tidaklah benar kalau mereka berpangku tangan melihat minimnya antusiasme guru untuk memberikan yang terbaik bagi suksesnya visi dan misi sekolah. Manajemen kurikulum adalah pihak yang paling penting untuk menggagas peningkatan kualiatas guru. Tentu saja, pimpinan sekolah, dalam hal ini kepala sekolah berkewajiban untuk menciptakan suasana belajar bagi seluruh tenaga potensial di sekolah.


Labels:

July 9, 2009

Libur Sekolah: Wisata ke Bali


Bagi siswa kelas X yang naik ke kelas XI, liburan sekolah sudah dimanfaatkan untuk mengunjungi lokasi wisat favorit, yaitu Pulau Bali. Paket perjalanan wisata selama empat hari sepertinya terlalu pendek untuk benar-benar bisa menikmati keindahan di sana. Beberapa lokasi wisata yang dikunjungi pada saat itu adalah:
  1. Tanah Lot
  2. Tanjung Benoa
  3. Pantai Kuta
  4. Museum Perjuangan Rakyat Bali
  5. Bedugul, dan
  6. Pasar Seni Sukowati
Perjalanan selama tiga hari rasanya sangat kurang bagi para peserta wisata. Mereka juga merasa bahwa dalam waktu yang hanya tiga itu mereka tidak bisa enjoy di sana. Semuanya serba terburu-buru.

    Labels: ,

    July 4, 2009

    Lulus Ujian Nasional

    Kelulusan sekolah selalu menjadi momen yang tak terlupakan dan menjadikan mereka yang mengalami merasa wajib melakukan acara celebration.



    MAN 1 Bojonegoro yang tidak terlalu berbahagia pada tahun ini, lantaran 12 siswanya tidak lulus Ujian Nasional, masih menganggap momentum ini wajib dirayakan. Gambaran di atas adalah sebagian bentuk celebration. Karena tidak terbiasa dengan konvoi sepeda motor, banyak siswi yang hanya duduk-duduk di pinggiran kali kecil di depan sekolah. Pihak manajemen memiliki alibi tersendiri dalam persoalan tidak lulusnya siswa pada tahun ini. Diyakini bahwa beginilah dampak "Pakta Kejujuran" yang benar-benar sudah dijalankan di sekolah. Apapun yang terjadi, dan bagaimana pemikiran di balik semua ini, inilah pelajaran berharga yang patut dijadikan tonggak perbaikan dan pembenahan kualitas sekolah.

    Labels: ,

    June 22, 2009

    Membangun sistem manajemen sekolah yang efektif

    Trend pengembangan manajemen sekolah menyebutkan "Sekolah Efektif" sebagai salah satu hasil riset yang berkaitan dengan keunggulan manajemen sekolah.

    Seperti biasa, riset seperti ini sudah dirilis beberapa tahun lamanya oleh banyak pakar pendidikan di luar negeri, yaitu negara-negara maju seperti Amerika, Australia, Kanada, Inggris dan sebaganya. Sementara itu, penelitian dan pengembangan model-model sekolah efektif di Indonesia berada pada jajaran yang jauh di belakang. bukan merupakan produk dalam negeri--Indonesia. Lantaran canggihnya teknologi informasi, banyak pakar pendidikan Indonesia yang menjadikan hasil riset selama puluhan tahun ini untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Satu hasil rekayasa kebijakannya adalah sistem manajemen berbasis sekolah atau MBS. Peraturan pemerintah ini banyak dibicarakan dalam kurun waktu lima tahun belakangan. Sayangnya, dari penerapan dari program pengembangan sekolah efektif ini sangat kurang greget dan kurang berhasil.

    Menilik dari kondisi sekolah secara langsung, sistem manajemen sekolah efektif sering kali dijalankan dengan konsep dan pemahaman yang kurang mengenai sasaran.


    Labels: , ,

    June 18, 2009

    Wisuda Siswa - Siswi Tahun 2009

    Dengan berbagai persiapan yang matang para panitia menggelar acara wisuda dengan cukup meriah. Mata acara tunggal wisuda siswa ini menghadirkan orangtua dan wali murid dari para siswa MAN 1 Bojonegoro. Semua merasa senang bisa ikut dalam acara penyerahan siswa-siswa kembali kepada orangtua dan walimuridnya masing-masing.

    Ada perasaan yang tidak nyaman di benak para siswa meskipun mereka diwisuda sebagai siswa yang lulus sekolah. 12 siswa yang menjadi teman mereka terpaksa harus bersabar tidak lulus ujian nasional. Mereka sekarang sedang bersiap-siap untuk mengikuti ujian kerja paket C.

    Labels: ,

    June 15, 2009

    Tanggal 15 Juni 2009

    Judul posting kali ini biar tanggal itu saja. Ini adalah posting spesial, karena pada hari inilah kita melihat pengumuman kelulusan ujian nasional tahun 2009. Ini adalah hari yang bersejarah bagi sekolah, guru dan siswa MAN 1 Bojonegoro. No celebration. Bahkan di luar pagar sekolah ada sebuah spanduk kecil berwarna putih, dan tulisan berwarna biru mengatakan: "Biarlah kami yang menderita!" Satu sejarah baru di sekolah tercinta.

    Apa yang sebenarnya terjadi? 12 siswa MAN 1 Bojonegoro terpaksa harus tinggal sekolah, tidak bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Inilah rekor terbaru ketidaklulusan di sekolah ini. Pada saat siswa dari sekolah-sekolah lain berkonvoi, tidak begitu hangat sambutan siswa. Baru kali ini juga sebagian siswa melakukan coret-coretan di baju putih mereka. Ada yang bertanya, "Kapan sih pak pengumumannya dilaksanakan? Nanti terlanjur dicoret-coret bajunya, ternyata tidak lulus!" Sebuah ungkapan yang belum pernah keluar dari para alumni sekolah. "Berdebar-debar ya?" kata seorang guru kepada muridnya.

    Inilah sejarah sekolah kita. Duka tidak merata.

    Share/Save/Bookmark

    Labels:

    May 24, 2009

    Madrasah sebagai ajang berbudaya

    From Collages

    Madrasah bukan hanya lembaga pendidikan yang sejajar dengan sekolah menengah umum lainnya. Dengan kultur yang agamis, warga madrasah juga bisa berkreasi dan berbudaya yang bisa menjadi contoh dan teladan di dalam masyarakat luas. Kreasi seni dan budaya menjadi acara rutin setiap tahunnya. Dari sinilah muncul dan berkembang bakat-bakat terpendam para siswa yang cukup menghibur.



    Bookmark and Share

    Labels: , ,

    May 17, 2009

    Arti perubahan dalam dunia pendidikan

    Perubahan sistem pendidikan yang banyak diperdebatkan kalangan pendidikan adalah munculnya inisiatif mendirikan sekolah-sekolah unggulan. Pilot program yang didukung dengan aliran dana dari pemerintah pusat sekarang mengundang manajemen sekolah untuk berlomba-lomba mengusulkan sekolahnya menjadi sekolah berstandar nasional atau internasional. Keuntungan secara finansial dan prestise menjadi daya tarik yang tidak bisa ditampik. Manajemen sekolah menggagas berbagai perubahan dalam skala program kerja tahunannya.

    Gambaran tentang keberhasilan sistem pendidikan di berbagai sekolah, sedikitnya membuat manajemen sekolah lain untuk datang, belajar dan menelitinya. Istilahnya adalah study banding. Melihat karya nyata dalam sistem pendidikan yang mapan, manajemen sekolah yang datang itu lalu berinisiatif merancang kegiatan, menata program unggulan, dan mengharapkan peningkatan kualitas terjadi di sekolahnya. Sesuai dengan yang telah diusung dari hasil study banding, rencana mendirikan program-program unggulan pun direncanakan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Inilah salah satu langkah terciptanya program-program dadakan yang dibangun oleh manajemen sekolah yang berambisi melakukan perubahan.

    Secara hakiki, pendidikan memang harus dimaknai sebagai suatu bentuk perubahan. Arah perubahan menuju perbaikan sikap, perilaku dan motivasi untuk melakukan hal-hal yang lebih baik dari waktu ke waktu. Terkait dengan keinginan untuk mengembangkan sekolah unggulan yang entah bertaraf apa saja--nasional maupun internasional, bentuk perubahan dalam sebuah sistem pendidikan tidak bisa dilaksanakan secara mendadak dan tiba-tiba. Komunitas dalam lembaga pendidikan tersebut harus sudah sadar betul bahwa sekolah tersebut merencanakan sesuatu yang khusus, komponennya harus merasa terlibat secara psikologis maupun sosial. Perubahan sistem yang cukup signifikan, dari sekolah reguler menjadi sekolah internasiona, bukanlah perubahan yang biasa-biasa. Lompatan besar ini harus dibarengin dengan kesiapan-kesipan di berbagai bidang. Besar artinya bila seluruh komponen dalam sistem pendidikan itu benar-benar bisa memainkan sebuah peranan penting di dalamnya.

    Kalau tingkatan manajemen yang merancang semua program unggulannya, sementara guru dan karyawan tidak pernah menyumbangkan pemikiran dan hanya sebagai pelaksana, tidak akan bisa dijamin keberhasilan program yang secanggih apapun. Meskipun guru-guru menyatakan dan staff sudah menyatakan dukungan verbalnya, misalnya, harus dikaji pula kesiapan material dan non-material dalam memastikan suksesnya program-program sekolah. Kesiapan guru dan staff bisa memastikan kreativitas yang layak. Posisi mental yang negatif di pihak guru, sebaliknya, juga akan berdampak serius dan justru akan menggagalkan kelangsungan program.

    Dari guru dan staff pendukung perubahan sistem juga perlu diamati tentang kemampuan dasar mereka. Hanya mengandalkan kesiapan mental jelas naif rasanya.

    Labels:

    April 29, 2009

    MAN 1 Bojonegoro, Sekolah Kita Semua

    Sebagai sebuah lembaga pendidikan, MAN 1 Bojonegoro sudah berdiri sejak tahun 1981. Sudah cukup lama sekolah ini berdiri. Siapa pun bisa menjadi anggota dan mengambil peranan penting dalam komunitas  besar MAN 1 Bojonegoro. 

    Mereka yang menjadi siswa memiliki peran belajar dan berkreasi untuk menunjukkan jati dirinya sebagai pelajar yang baik dan berprestasi. Guru dan karyawan berperanan untuk mendidik dan berdarma bakti di lingkungan yang bermartabat. Kepala sekolah berperanan cukup besar untuk mengantarkan dan menyelamatkan visi dan misi sekolah menjadi madrasah unggulan. Bahkan alumni pun berkesempatan untuk memiliki peranan yang tidak tanggung-tanggung besar dan pentingnya. MAN 1 Bojonegoro adalah milik semua orang yang terlibat dan terikat secara lahir dan batin. Sekolah ini tidak akan mungkin berkembang dan dikenal dalam kancah pendidikan kota Bojonegoro tanpa sumbangan pemikiran dan karya bakti mereka semua yang ada di dalamnya.

    Satu hal perlu kita pertanyakan bersama: Apa peranan yang kita miliki sudah kita buktikan?

    April 17, 2009

    Ujian Nasional Mulai Senin Depan!

    Kegiatan tahunan yang masih dianggap sakral, dengan ungkapan menentukan hidup dan masa depan, adalah ujian nasional. Karena memang labelnya nasional, ujian yang akan digelar mulai Senin depan ini dilaksanakan serempak di tingkat sekolah lanjutan atas. Semua orang yang berkarya di lingkungan pendidikan akan ikut berperanan mengantarkan para siswa melewati uji kebolehan yang merupakan bukti keberhasilan mereka belajar selama tiga tahun. Kegiatan ini akan membuktikan apakah mereka akan lulus, atau harus menempuh jalur lain dengan mengikuti program tambahan berupa PAKET C.

    Tidak seorang pun yang ingin tidak lulus ujian nasional. Pihak sekolah, terutama para kepala sekolah, mempertaruhkan segala daya upaya untuk meraih posisi terbaik dengan mengantarkan seluruh siswanya lulus 100 persen. Begitu terdengar kabar adanya siswanya tidak lulus meskipun satu atau dua orang, apalagi dalam jumlah banyak, para kepala sekolah akan merasa jatuh reputasinya. Sampai sekarang ini, segala macam cara hampir menjadi 'halal'. Seruan untuk jujur dalam pelaksanaan dan dalam mengerjakan soal-soal ujian hampir dikatakan sebagai satu aspek yang berbeda dengan tujuan untuk meraih 100 persen lulusan.

    Harapan untuk berbuat jujur terlontar sebagai gagasan yang dilontarkan oleh Bupati Bojonegoro di Alon-Alon Kota Bojonegoro. Dalam acara yang menghadirkan seluruh calon peserta ujian nasional di kabupaten Bojonegoro ini, Bupati Suyoto mengharapkan bahwa ujian nasional tahun ini dijalankan dengan jujur, sangat jujur. Artinya usaha dengan segala macam cara, selain dari proses belajar mandiri, diharapkan hapus dari pikiran siswa, guru dan sekolah. Meskipun tanggapan terhadap seruan ini masih bernada sangat pessimistik, bukan berarti bahwa seruan tersebut tidak ada artinya. Budaya ujian nasional yang penuh kecurang memang sudah selayaknya berkurang dari tahun ke tahun.

    Mulai Senin depan, 20 April 2009, Ujian Nasional akan dilaksanakan. Bukti kejujuran dari pihak sekolah, pihak penyelenggara, guru pengawas dan pesertanya akan diuji. Bukti keberhasilan proses pendidikan yang bermutu akan segera ditampakkan. Kita tunggu saja proses sakral ini dengan harapan untuk bersikap realistis dalam menerima kenyataan baik tentang kelebihan dan kekurangannya. Semoga...

    Labels:

    January 16, 2009

    Pentas Seni Lagi

    Kabar terbaru, setelah pelaksanaan Try Out untuk kelas XII,MAN 1 Bojonegoro akan menggelar hajatan besar dalam bentuk Pentas Seni tahun 2009. Persis hari ini kegiatan yang sedang dilaksanakan adalah persiapan panggung yang akan dijadikan sebagai ajang kreasi para siswa. Persiapan lain-lain juga sudah berjalan. Tampaknya para panitia sibuk sendiri, mondar-mandir menangani ini dan itu.

    Sebelum Pentas Seni besok hari, seluruh warga mansatu akan jalan pagi bersama-sama untuk sekedar menyegarkan badan. KIta tunggu saja, sebab di mansatu banyak kejutan.

    December 19, 2008

    Musisi yang lahir dari MAN 1 Bojonegoro

     Para siswa MAN 1 Bojonegoro memiliki kans untuk menjadi musisi handal kelak di kemudian harinya. Dalam program ekstra-kurikuler, pelajaran musik merupakan salah satu kegiatan favorit di madrasah. Berkat bimbingan seorang guru musik yang profesional mereka terpacu untuk berkompetisi meningkatkan ketrampilan mereka bermain musik. Gambar di atas diambil pada saat para siswa mengikuti audisi sebelum mengikuti kegiatan ekstra-kurikuler. Para orang tua patut berbangga hati bahwa pada setiap tahun pelajaran baru akan muncul sekitar 24 kelompok musik baru.

    December 16, 2008

    Sekilas tentang MAN 1 Bojonegoro

    From Blogger Pictures

    Lembaga pendidikan formal di bawah naungan Departemen Agama yang sejajar posisinya dengan SMU disebut sebagai madrasah aliyah. MAN 1 Bojonegoro adalah salah satu dari tiga madrasah aliyah yang berada di wilayah kerja Kabupaten Bojonegoro. Madrasah ini berlokasi di Jl. Monginsidi 160, yakni termasuk wilayah desa Sukorejo. Lokasi madrasah ini bersebelahan dengan MAN 2 Bojonegoro yang memiliki ciri khas seperti SMK.

    MAN 1 Bojonegoro sudah ditunjuk sebagai sebuah madrasah model, yang diharapkan menjadi sebuah acuan dalam pengembangan lembaga pendidikan umum dengan nilai-nilai plus untuk penambahan program-program pendidikan agama Islam yang lebih banyak dibanding sistem pendidikan menengah yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Status model bagi madrasah ini sempat menjadi buah bibir di kalangan para pendidik di lingkungan Karesidenan Bojonegoro. Sebagian besar masyarakat pun berkeinginan untuk bisa melihat suatu paradigma pendidikan yang benar-benar patut dicontoh dari madrasah ini.

    From Blogger Pictures